HABIBI WAHYU
Rabu, 04 Desember 2013
WAHYU HABIBI: Tari jejer gandrung merupakan salah satu kebudayaa...
WAHYU HABIBI: Tari jejer gandrung merupakan salah satu kebudayaa...: Tari jejer gandrung merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri beras...
tari jejer
tari gandrung
Tari jejer gandrung merupakan salah satu
kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung
itu sendiri berasal dari bahasa osing (bahasa asli banyuwangi) yang artinya
“Jejer” adalah ditampilkan dan “Gandrung” adalah senang. Tari jejer gandrung
berasal di daerah Kemiren yaitu didaerah kaki gunung Ijen. Tari ini dimainkan
oleh beberapa remaja putri dengan serasi, elok dan menawan. Tarian dilakukan
dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki
(pemaju) yang dikenal dengan “paju”.
Sejarah
Kesenian gandrung Banyuwangi muncul bersamaan
dengan dibabadnya hutan “Tirtagondo” (Tirta arum) untuk membangun ibu kota
Balambangan pengganti Pangpang (Ulu Pangpang) atas prakarsa Mas Alit yang
dilantik sebagai bupati pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulupangpang Demikian
antara lain yang diceritakan oleh para sesepuh Banyuwangi tempo dulu.
tari jejer
Tari Jejer Gandrung
undefinedundefined
Tari jejer gandrung merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri berasal dari bahasa osing (bahasa asli banyuwangi) yang artinya “Jejer” adalah ditampilkan dan “Gandrung” adalah senang. Tari jejer gandrung berasal di daerah Kemiren yaitu didaerah kaki gunung Ijen. Tari ini dimainkan oleh beberapa remaja putri dengan serasi, elok dan menawan. Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan “paju”.
Sejarah
Kesenian gandrung Banyuwangi muncul bersamaan dengan dibabadnya hutan “Tirtagondo” (Tirta arum) untuk membangun ibu kota Balambangan pengganti Pangpang (Ulu Pangpang) atas prakarsa Mas Alit yang dilantik sebagai bupati pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulupangpang Demikian antara lain yang diceritakan oleh para sesepuh Banyuwangi tempo dulu.
Langganan:
Komentar (Atom)

